Twitter..
Facebook..
Semua, dan kebanyakan, terpampang pembicaraan tentang
boyband dan girlband korea.
Oke. Aku bukan salah satu dari orang yang benci dan menutup
pikiran tentang boyband dan girlband korea..hanya saja..
(menanggapai sebuah foto boyband)
A: “eh, sumpah ya Siwon cakep banget di MV itu..”
B: “iyaiyaiyaiya!kyuhyun juga hot banget.kkkyyyyaaaaaa XD”
A: “ah, tapi tetep Siwon dong yang paling cakep..”
B: “semua cakep lhoo.”
C: “eh, kamu suka Siwon ya?aku suka jugaaa”
A: “gag bisa, Siwon udah punyaku”.
PLIS!
Siwon bukan punya siapa-siapa, dia Cuma milik orang tuanya dan
Tuhan =_=, oke?
Biasanya perbincangan macam kayak gini ini, perbincangan
anak smp, dan yang sebenarnya saat smp aku juga seperti itu. tapi sekarang
..aku sadar. Bukanya menyangkal, tetapi emang kenyataanya sekarang seperti itu.
Aku dulu juga suka sama korea-korean. Inget banget waktu
SMP.Super Junior. Aku sama temen-temenku bisa berjam-jam liat video clip
mereka, ngomongin kehidupan mereka dan ber kyaa kyaa ria di depan komputer. Super
kimchil. Tapi entah kenapa, passionku terhadap korea-korea mulai berkurang,
entah karena bosan atau karena ngerasa korea udah mulai mainstream dan berasa
alay kalau ngikutin. Aku Cuma sekedar
tau aja dan gag ngikutin kehidupan mereka kayak jaman SMP dulu. Mereka punya
lagu, aku dengerin, bagus? Aku puji. Mereka punya dance, keren? Aku puji.
Sekedar gitu aja sih.
Semakin banyak penggila korea. Sisi baiknya sih kalo yang
aku lihat Cuma dari segi musiknya aja, menambah jenis musik di Indonesia,
tetapi sayangnya tidak dibarengi dengan bertambahnya kualitas musik di
Indonesia. Aku beropini sebagai orang awam, bukan sebagai profesional.
Ada dan pasti banyak, remaja seusiaku dan beberapa tahun
diatasku yang kangen sama musik musik Indonesia jaman dulu yang pernah jaya,
macam Coklat, Padi, ADAband,SheilaOn7. Beberapa diantara lagu mereka mungkin
akan ada yang menjadi lagu abadi macam lagu Ebiet G Ade yang sarat makna.
Bahkan walaupun liriknya terlalu berpuisi sehingga sulit dipahami, tetapi
musiknya masih sangat bisa dinikmati.
Bukan berarti lagu-lagu Indonesia jelek semua. Ada beberapa
yang bagus. Dan seharusnya semua jadi bagus.
Orang-orang antusias terhadap
berkembangnya musik Indonesia kok, tetapi kadang malah di gencet sama
persaingan pasar. Jadi, untuk membuat
lagu, harus siap-siap, apa lagu jenis ini sedang diminati atau tidak. Yaaah,
kalau mau cepat dan gampang, kalau sekarang bikinlah boyband atau girlband .tapi
harus kuat bertahan juga, jangan samapai cepat bubar. kalau mau lebih
profesional yaaa, salah satunya, lihat Sandy Sandoro, dia punya suara, punya
lirik dan punya karakter. Atau dengerin lagu-lagu band indie yang aliran
lagunya gag mainstream.
Okeee,Sebenernya bukan jadi masalah, mau siapapun
menciptakan lagu apapun, karena itu bagian dari cerita dan perjalanan musik di
Indonesia.
Yang menjadi masalah adalah, masuknya budaya-budaya luar, contoh
yang sekarng sedang terjadi, budaya Korea.. dari musik sampai berpakaian.
Yang ditakutkan adalah Indonesia terjadi
krisis identitas. budaya asli bercampur dan tergusur. Segala sesuatu menjadi UNIVERSAL.
Samaa semua. Bayangkan, tidak hanya pengaruh dari korea, masuk ke Indonesia,
bercampur dan membuat Indonesia memiliki gaya hidup, gaya bicara, gaya
berpakaian bahkan selera musik yang sama. Di SELURUH DUNIA. Yang tadinya
memiliki ke khasan, sekarang tidak lagi, yang tadinya begitu original, sekarang
sudah tidak lagi. sebenarnya hal ini tidak bisa dihindari. Yap, INTERNET.
tetapi internet juga tidak bisa disalahkan karena internet adalah bagian dari
globalisasi. Jadi yaa, tinggal ke personalnya aja si. Bisa atau nggaknya
memilah mana yang diambil atau dicampur atau dibuang atau disamakan. Tergantung
“apakah itu perlu?” .”apakah ini bisa membawa kemajuan?” . atau “ mngkinkah ini
bisa menggusur budaya kita?” dan “ini bagus, bisa dicontoh, tanpa menghilangkan
kekhasanya”.
“sok kritis banget si lo, mikirin amat, pemerintah aja kaga
mikirin”.
Oke, ada yang bahkan bilang begitu. Memang kok kita harus
kritis, pemerintah mikirin kok, walaupun kadang bikin jengkel juga, ngerubah
ISI jadi ISBI. Dan kalau pemerintah emang gag mikirin, siapa lagi yang mau
mikirin kalau bukan masyarakatnya?yah..temasuk aku juga kan?
Dan sejak aku kuliah di ISI entah kenapa rasanya ada rasa
tanggung jawab yang besar terhadap kelestarian budaya asli Indonesia, walaupun
ISI Yogyakarta, jadi tidak hanya budaya jawa, tetapi semua budaya yang ada di
Indonesia, dari tari, musik, kerajinan tangan, pakaian..oke, mungkin sekarang
aku belum melakukan apa-apa, tapi paling tidak aku sedang berusaha mengenal
berbagai macam bentuk ukiran dan beberapa arti dari kain batik, yang mungkin
nantinya bisa aku aplikasikan pada beberapa garapan interiorku nanti. Aamiin
(terinspirasi dari Jaya Ibrahim).
Sukur-sukur bisa bikin musik pop Jawa . yah karena jadi
musisi itu, bagian dari mimpiku juga =_= . selama masih ada umur, kenapa
enggak? Dan sukur-sukurnya lagi bisa menciptakan tren di dunia interior.
Hahahaha. Aminin aja ya.
Jadi itulah kenapa, mungkin, aku makin takut dan makin sinis
terhadap segala macam yang berbau korea, untuk sekarang aja sih, entah nanti.
Sebenarnya tidak bisa dibilang sinis, bisa dibilang semacam bergidik ketika
melihat yang berbau korea,ya karena takut itu..korea sudah masuk, besok apa
lagi???
Tetapi aku masih tetap membuka pikiranku terhadap sesuatu
yang baru kok. Tidak serta merta langsung menolak mentah-mentah apapun yang
berbau korea, masih kuterima dan kupilah, karena beberapa diantaranya, seperti
studio SM Entertainment yang digunakan untuk MV boyband dan girlband bisa
memberi inspirasi dalam pemilihan warna :D.
Sekali lagi, aku tidak melarang siapapun untuk suka pada
apapun, karena suka dengan suatu hal adalah hak semua orang. Jadi aku bukan sedang memojokan suatu golongan
tertentu, aku hanya merespon apa yang sedang terjadi akhir-akhir ini.oke?.
komeeenn!!
ReplyDeletehmm, aku takut kalo temen-temenku tergila-gila sama korea.
childish emang pikiranku. tapi aku pingin temen yang bisa diajak ngomong apa aja. atau dia cerita apa aja yang sifatnya bukan kesenangan semata.
nah, temen2ku yang tergila-gila sama korea itu menakutkan. tiap ngumpul mereka ngomongin "mas blablabla keren ya" "iya lucu banget" dan seterusnya.
itu bikin aku jengah. aku engga ngikutin korea. sekedar tau dan cenderung masa bodo. tapi kalo ada yang cerita kudengerin. kadang juga kukomentarin dari sudut pandang seorang fangirl. aku juga jarang cerita tentang hobi 'childish'ku ke orang-orang yang engga ngerti karena engga pingin bikin mereka jengah.
aaahh!! jadi pingin teriak, bisa ngomongin yang lain enggak sih?!
wkwk.. egois banget aku.
sama si, untungnya temen-temenku gag sengeri temen2mu, tapi tetep aja,rame tu korea2, apalagi di facebook.
Deletepengen bikin status "yeah, i like korea before it was cool".=_=
padahal mungkin sebelumnya mereka itu orang2 yang gag membuka pikiran tentang boyband girlband korea. aku yakin! pasti! karena pas smp (kamu pasti tau) aku, fadt, alep, yandha seneng bgt sama SJ. sampe temen2 ngecap kalo kita demenya ama cowok cantik, sekarng?siapa yang juga demen ama mereka =_=.heran.
yah, terkadang keadaan itu bukan harus untuk dimengerti, tapi untuk diterima..haha