Tidak ada yang lebih menyenangkan selain memilih tanpa harus
memikirkan pertimbangan orang lain.
A: “bajunya bagus banget nih! Kayak yang aku pinginin”.
B: “emm, kamu suka baju ini?
kayaknya terlalu nge jreng”.
-------------
-------------
A: “hahaha, lucu banget ni, unik, kayaknya pas kalo buat
hiasan kamar”.
B: “hah?norak ah menurutku”.
---------------
---------------
A: “gimana dandanku?bagus ga?”
B: “kayknya di sebelah sini terlalu gelap..”
A: “emamng sengaja si sebenernya, biar agak gothic”.
B: “kenapa gag eyelinernya aja ditebelin?”.
A: “kalo eyelinernya ketebelan, ornamen yang kubikin gag
dominan lagi”.
B: “tapi menurutku malah aneh..”
----------------------
----------------------
A: “aku mau dengerin lagu ini...” (nyetel lagu)
B: “kamu suka lagu ini??”
A: “iya, bagus ga menurutmu?”
B: “yaah, gimana ya. Sebenernya
aku gag suka lagu ini”.
--------------------
--------------------
B: “jepang lagi ya?”
A: “hehehe iya..”
B: “suka amat si sama begituan?
Aku lho kok gag bisa menikmati lagu-lagu kayak gitu”.
--------------------
--------------------
B: “Korea ya?”
A: “iya..”
B: “kamu juga suka korea?kamu ngikutin EXO ga? Ngikutin Suju
juga?Shinee?CN blue?MBLAQ?Beast?aku suka banget lhooo”
A: “=___=”
OKE.LAIN KASUS
---------------------
---------------------
B: “seneng banget si ngutekin kuku”.
A: “bosen sama kuku ku yang gitu-gitu aja”.
B: “ooo, kenapa milih warnanya itu?gag ada yang lebih
kalem?”
A: “yang gelap2 udah biasa, pengenlah yang warnanya
ngejreng”.
B: “kayaknya bagus kalo warna gelap aja deh”.
A: “.....”
--------------------
--------------------
B: “pernah pake rok ga kamu?”
A: “pernahlah, kamu pikir??”
B: “kok jarang keliatan pake rok?”
A: “lebih pw pake celana”
B: “padahal bagus pake rok lho,
coba deh pake rok stiap ke kampus”.
----------------------------
----------------------------
B: “bajumu gag ada yang warna terang ya?”
A: “gag ada, paling juga kaos gombrangku yang biru langit”.
B: “ kenapa gag coba pake yang warna terang, kuning, pink,
hijau muda”
A: “what?pink?”
B: “hahaha, iya, mesti lebih
bagus deh”
Yaaaah, bukanya aku jenis orang yang tidak membutuhkan
pendapat orang lain
Tapi kadang siapa yang gag gemes ketika kita punya pilihan
yang kita suka tapi orang lain malah membuyarkan pendapat kita sendiri dan
memberikan pendapat yang hanya dia yang suka.
JUST BE WHO YOU WANT TO BE, NOT WHAT OTHERS WANT TO SEE
Kita memang butuh pendapat orang lain untuk mendapat jawaban
yang kita inginkan. Sama seperti musyawarah, diskusi dan segala macam. Tapi
kalau hal itu udah menyangkut pribadi masing-masing, mungkin ada baiknya di
batasi mana “memberi saran” dan “men judge selera”.
Saran siap di tampung kok. Lain kalau sudah menyangkut,
‘seleramu aneh dan jelek, seleraku lebih bagus dibanding kamu’. Atau ‘sebaiknya
kau mengikuti seleraku karena seleramu rendahan’.
Apa ada yang melarang kita untuk tidak menjadi mainstream??
Kalau untuk aturan yang tertulis kita memang harus menurut.
Untuk selera?
Setiap orang punua selera yang berbeda, gag mungkin juga kan
ratusan orang yang kita kenal harus memiliki selera yang sama denganmu?
Mau dibayangkan kalau semua orang yang kamu kenal memiliki
selera yang sama, kesukaan yang sama?. Dari rambut sampai mata kaki, dari
kesukaan mkanan sampai musik. Dari kebiasaan bangun tidur sampai akan tidur
lagi?
Membosankan. Tidak akan pernah mengenal dan mempelajari
sifat orang lain, dan menemukan perilaku
mana yang benar dan salah. Kamu pasti akan melihat kearah ritsletingmu sendiri
dan mengeceknya ketika melihat ritsleting seseorang terbuka kan?.
Berbeda itu wajar. Bukanya perbedaan bisa menyatukan 2 hal?.
Pria dan wanita? Oke.
Jadi mungkin ketika kamu melihat temanmu menggunakan baju
yang menurutmu aneh, dan tidak sealiran....”baju baru?keren lho, tapi kok
kelihatanya aneh ya kalo aku yang pake.”
Bukan berbohong!
Teman yang baik gag akan berbohong~
“ternyata selera bajumu yang aneh kayak gitu ya, boleh juga..unik”.
Atauu..
B: “eh liat, kalo kamu pake baju ini, jadi keliatan pendek,
coba pake yang bikin keliatan tinggi”
A: “ini kali ya?”
B :”coba dulu deh, ada warna yang gelap?”
A: “ada sih, tapi aku gag terlalu nyaman pakenya”
B: “owalah, yaa, kalo gitu gapapa sih, tinggal kamu nyaman
yang mana, ntar bisa disiasatin pake apaa gitu, A”.
ITUUUUUUU
-----------------
Bukan
B: “eh liat, kalo kamu pake baju ini, jadi keliatan pendek,
coba pake yang bikin keliatan tinggi”
A: “Ini kali ya?”
B: “hmmmm, yah, kamu sih, kemaren aku suruh beli yang itu
gag mau”
A: “lhah, kan gag cocok.”
B: “gag cocok gimana??”
A: “ya aku gag suka modelnya.”
B: “tapi kan itu lagi tren..”
A: “-____-“
Itu kalau pakaian, sepatu atau baju. Untuk musik?
A: “ah!ini aja ni, lagunya bagus!”
B:”hah??ini?kamu suka?”
A: “iyaaa”
B: “entah kenapa menurutku kurang cocok di telingaku,
terlalu gedubrakan, susah buat di dengerin. Atau mungkin karena aku gag biasa
lagu kayak gini ya?”
A: “yaaah, bagus sebenernya, mgkin krna gag biasa aja, haha,
oke, aku ganti aja ”
Betuuuul
-------------------
-------------------
A: “aaaa,JB!”
A & B : “ganti ganti ganti!
no comment -__-
no comment -__-
-----------------------
A: “kok lagunya ini sih?”
B: “suaranya bagus kok”
A: “aku gag terlalu suka penyanyinya”
B: “disini suaranya bagus kok =_=”
A: “tapi waktu live ancur begitu, jadi gag suka sama suaranya”
B: “iya sih, aku juga pernah denger dia live, dan emang gag
begitu bagus”.
A: “nah itu, aneh kan”
B: “ tapi seenggaknya karyanya dia yang ini bagus, dan bisa
aku nikmati”
A: “nggak ah, biasa aja”
B: “gag mau nyoba dengerin dulu sampe selese?”
A: “gag ah, males, ganti ajaaa ya?”
B: “yah, jangan!ini bagus!”
A: “hih, apaan coba?”
PAUSE
Hei A, tak bisakah kau mencoba mengerti dan menghargai
selera temanmu dengan membiarkanya mendengarkan musik yang dia suka, atau
kalaupun kamu gag tahan, kamu bisa bercanda sama temanmu itu, tanpa harus
mengeluarkan kata2 yang tajam degan intonasi yang terdengar men judge seleranya rendah dan aneh,
Dan hei B, kau tidak bisa memaksa A untuk suka juga sama
lagu yang kamu suka, kalau ketemu waktunya, barangkali dia juga bakal suka sama
lagu itu, walaupun kemngkinan besar tidak mungkin. Kalau kau ingin seleramu dia
hargai, hargailah seleranya.oke?
PLAY
B: “okay..”
A: “hmmm”
B: “kalo udah lewat reff deh, ganti aja”
A: “oke-oke, lagian kalu juga bisa dengerin sendiri ntar di
rumah.kamu ada lagunya kan?.”
Apa susahnya menyenangkan hati teman, apalagi kalo ternyata
kalian sudah mencaci maki mereka seharian.
HARGAI ORANG LAIN JIKA INGIN DIHARGAI. Kalau kamu sudah
mencoba menghargai orang lain tetapi mereka tidak menghargaimu, setidaknya
menghargai orang lain itu masih tindakan terpuji nan baik kan?apa ruginya
berbuat baik?
Mengkritik orang lain dengan kalimat yang tegas dan sudah di
amplas.
Beri saran yang menginpirasi, bukan men judge.
Perbedaan itu selalu ada. Dan yang berbeda bukan berarti
salah.
Selera itu relatif. Bagus dan jelek tergantung dilihat dari
sisi mana. Mungkin disisi ini bagus, dan disisi lainya jelek, orang lain mgkin
BELUM TENTU BISA melihat sisi bagusnya seperti kita melihat sisi bagus dari
suatu hal atau benda. Begitu juga sebaliknya.
Suka terhadap suatu hal itu tidak dilarang. Benci terhadap
sesuatu juga tidak dilarang. Semua boleh asal TIDAK BERLEBIHAN. Jujur aku suka
banget sama salahsatu band visual kei asal jepang, tapi aku mencoba untuk tidak
berlebihan seperti dulu, soalnya aku sadar itu jatohnya ALAY, sama deh kayak
orang-orang yang kena demam korea =_=.oke aku juga suka beberapa boyband dan
girlband korea dan itu Cuma untuk CUKUP TAHU aja, dan pengamat lagu-lagu
mereka. Bukan untuk dijadikan sumber inspirasi atau panutan secara personal.
Karena bisa saja aku menyukai sebuah karya tanpa menyukai sang ‘artist’ .
Apalagi kalau sang ‘artist’ punya kepribadian yang kurang bagus. Mungkin untuk
beberapa orang, “gag suka artisnya ya gag suka karyanya juga”. Lebih simple dan
lebih gampang di maklumi. Berbeda dengan kebiasaanku yang dalam beberapa kasus,
“lukisanya bagus ya, sayang orangnya gag begitu baik”. “sebenarnya suaranya
bagus, tapi sombongnya bukan main”. “orangnya cakep, tapi lagunya lempeng
banget, bosen”.begitu.
Dan perlu dipertegas, tulisan ini juga bukan untuk
mengajak, menyuruh dan memaksa para pembaca untuk seperti yang saya inginkan,
karena ini hanyalah sebuah curhatan dan pendapat yang diutarakan.
Nyamanlah menjadi diri sendiri, tidak usah menghiraukan kalian harus begini dan begitu. Bukan "temanku tidak suka aku juga harus tidak suka". Bukan juga "dia suka aku harus suka juga". kalau memang suka ya sukalah dan kalau tidak suka katakan dan hargai yang suka.
Tulisan ini Cuma sebagai intermezo dan kalau ada gunanya bisa diambil manfaatnya, maaf bila ada beberapa kata dan kalimat yang kurang berkenan.
Nyamanlah menjadi diri sendiri, tidak usah menghiraukan kalian harus begini dan begitu. Bukan "temanku tidak suka aku juga harus tidak suka". Bukan juga "dia suka aku harus suka juga". kalau memang suka ya sukalah dan kalau tidak suka katakan dan hargai yang suka.
Tulisan ini Cuma sebagai intermezo dan kalau ada gunanya bisa diambil manfaatnya, maaf bila ada beberapa kata dan kalimat yang kurang berkenan.
No comments:
Post a Comment