my page

Thursday, October 28, 2010

are you smarter than a 12th grader??

Oke.baiklah. akan saya mulai saja..sudah keburu pengen nulis,haha!kalo gag nulis-nulis bias-bisa aku dimarahi temenku yang huru hara itu (santé mamen!).
Kami memusingkan beberapa hal yang unik dalam kehidupan ini. Tapi kami juga menemukan sesuatu yang dulu belum kita temukan (yaiyalah). Yang pertama…
Jeng..jeng…
Kami pusing. Kalian juga pasti pusing. Ketika nilai ulangan kalian tidak mendapatkan hasil yang bagus atau hasil yang tidak sesuai dengan dugaan. Misal kita mengira bahwa kita akan mendapat nilai 90 dalam ulangan, karena kita sudah benar-benar belajar. Bimbel pun kalian ikuti dengan seksama. Tapi lihatlah! Kenyataan pahit menjotos kita. Dhuakk!. Kita mendapat nilai 60 sodara-sodara!. Ya. Bagaimana perasaaanmu saat itu?. Pasti dalam hati kita berteriak “ah sial! Seharusnya aku bias mendapat nilai lebih dari ini!” semacam itu. Dengan suara penuh keputus asaan kita bertanya pada si bintang kelas yang ber-beasiswa serta tak ikut bimbel manapun. “dapet brapa kau?” naluri kita yang selalu ingin tahu, membuat kita langsung melongok dan melihat hasil ulangan yang baru dibagikan. Dan terpampang nilai 98 atau 95 atau bahkan 100 disitu.
Oh my God! Kurang apa sih???!.
Sekujur tubuh lemas dan tak ada daya upaya lagi. Itulah yang kami alami. Mengerikan.
Berkali-kali kami menghadapi kenyataan itu. Bahwa kami selalu kalah. Yang kami harapkan adalah paling tidak bisa sejajar dengan si bintang kelas. Karena kami rajin dan dengan sungguh-sungguh mengikuti bimbel. Ketika si bintang kelas berkata dengan penuh keresahan bahwa dia belum sempat belajar dan dia yakin dia akan mendapat nilai jelek. Tetap saja! Nialai 100, 98, 95 menghiasi kertas ulangan mereka. Apa kami kurang rajin dan giat?mungkin. atau kemampuan otak kami tidak sama dengan mereka yang bintang kelas tadi? Mungkin. Kami merenungkan hal itu. Tatapan mata kosong dan pasrah dengan apa yang telah kami hadapi.
Saat itulah kami menemukan sesuatu. Saat hujan mengguyur sekolah saat waktu pulang sekolah tiba. Menemukan bahwa Allah itu memang maha adil. Semua sudah ada jatah dan porsinya sendiri-sendiri. Kalian tau apa yang kami maksudkan?. Pikirkanlah itu baik-baik. Penuh misteri bukan? (bukaaaaan..)
Sadarlah! Lihat teman-teman kita yang kurang diantara kita, tapi lihat juga bahwa mereka sama-sekali tak kekurangan di kecerdasan mereka. Kami memang menyadari bahwa kami kurang dinilai ulangan, tapi kami diberkahi dengan kelimpahan materi. Keduanya kami syukuri Karena semuanya adalah berkah Allah. Kesempurnaan pun hanya milik-Nya, dibalik kekurangan pasti ada kelebihan. Dibalik kelebihan pun ada kekurangan. Jadi begitulah Allah sang maha Adil bertindak.
Tapi kami bukanya pasrah dengan semua itu. Kami akan berusah lebih giat dan konsentrasi dalam belajar serta memperbanyak doa kami pada-Nya.