my page

Wednesday, November 3, 2010

Merapi kebingungan!



Merapi : aduuuh,rasanya nggak enak banget nii, pengen aku kluarin sekarang..

Awan : eh! Jangan!jangan sekarang! Kasian para penduduk yang ada di sekitarmu..

Merapi : mau gimanaa lagii..brrr,

Pohon : badanmu bergetar-getar terus mer..sepertinya manusia sudah mengetahui kalau kau sudah tak tahan lagi

Merapi : ah, itu bagus, tapi sampai kapanaku harus menahannyaaa..?

Awan : tunggu sampai para hewan turun gunung, itu akan membuat manusia lebih waspada dan akan mengungsi.

Merapi : ughh, baiklah,

Batu : sabarlah sedikit,

Saat senja tiba

Merapi : kawaan, sepertinya sebentar lagi aku akan meletus,

Awan : uhuk-uhuk, yaa sebentar lagi kau bias lega, mnusia sudah banyak yang yang mengungsi,uhuk!debu-debu dan awan panasmu menyiksaku..

Merapi : maaf..maaf,ini tidak akan lama

Angin : gawat!gawat!

Merapi : ada apa??urghh..

Angin : ada beberapa manusia yang masih ada di dekatmu,!dan salah satunya ada Mbah marijan, juru kuncimu itu!

Merapi : hah!kenapa beliau masi ada disini?!kenapa tidak turun?!

Angin : aku juga tidak tau, beliau tetap bertahan bersama beberapa orang lainnya..

Awan : mungkin itu memang jalannya mer..beliau sudah memutuskan ini semua.

Sambil menahan-nahan, merapi mendengar keramaian orang-orang,puluhan kilometer nun jauh disana, meributkan dirinya yang mau meletus.

Pohon : uhuk-uhuk!!aku akan musnah untuk sementara kau bertemu kami lagi dalam beberapa bulan..

Merapi : baiklah pohon-pohon, setelah ini kau pasti akan lebih subur..daa,

Pohon : daaa..uhuk,

Merapi : Urghh,,

Awan : sepertinya sudah saatnya mer..

Merapi : ohuoooook..brrrr(ceritanya suara gemuruh)

Awan : kau batuk hebat mer, awan panas dan batu-batu dari perutmu keluar dan meluncur dengan kencang..

Merapi : brr,aku tau, sebentar lagi aku akan batuk lagi..

Angin : manusia-manusia itu heboh sekali. Jalan-jalan tertutup oleh debu mematikanmu itu, pohon-pohon bersiap untuk mati dan trubus kembali, uhuk, dan aku sendiri membawa debumu..

Merapi : tapi bagaimanapun juga, kalau aku tidak muntah lahar atau batu-batu vulkanik, para penambang pasir akan kebingungan,

Angin : semuanya memang telah diatur oleh yang MahaKuasa Maha Pencipta mer..

Merapi : itu benar ngin,dan aku akan batuk dan muntah lagi..

Keesokan paginya..

Merapi : setelah semalam, aku masih merasa belum enakkan,

Awan : ah, ada apa lagi??sebenarnya ada apa denganmu?

Merapi : entahlah, rasanya aku belum bias tenang untuk beberapa hari ini..

Awan : sudah lama sekali si wedus gembel menutupi puncakmu, sejak kemarin aku hanya berbicara dengan badanmu saja..dan sekarang bertambah banyak..

Angin : ya itu benar..aku membawa kabar bahwa ada gunung lain yang akan bernasip sama denganmu, dan aku harap tidak berakhir sepertimu yang,

Merapi : sejak kemarin kau hanya menyinggungku saja, bolak-balik kesana kemari, itu akan menyebabkan wedus gembel disekitarku terbawa olehmu dan manusia susah mempridiksi perubahan arah si wedus gembel karena kau bolak-balik seperti itu,

Awan : oya!bagaimana dengan kabar mbah marijan??

Angin : beliau telah meninggal dalam sujudnya..

Merapi : ya Allah..Innalillahi wa innailaihi rojiun..

Awan : kami berduka cita atas kematian juru kuncimu itu,mer

Merapi : semoga tak ada rebut-ribut tentang siapa yang bakal jadi pengganti beliau..brrr

Angin : apakah kau akan meletus lagi??

Merapi : entahlah, sepertinya begitu,brrr,aku mengeluarkan guguran lahar lagi, dan awan panas yang mengelilingiku ini sama sekali tidak mau berhenti keluar,lama-lama aku merasa sumuk juga.

Awan : dibawah juga semakin sepi, pepohonan sudah banyak yang mati,binatang-binatang sebagian juga sudah mati,manusia-manusia makin lama makin jauh darimu mer,karena ka uterus batuk-batuk begitu,

Keesokan harinya…

Merapi : uuhuuooookk,brrr,

Angin : ah itu dia.. kau meletus lagi,sudah hamper 8 kali kau terbatuk begitu,

Awan : gawat, awan panas itu makin sukses meluncur karena tak ada lagi pohon-pohon yang menghalangi jalanya!

Merapi : ayolaah,uhuuuuooook!

Angin : kau makin terlihat parah mer,

Awan : makin lama aku tidak bisa melihat tanah dibawah mer,gelap sekali..hujan abunya pekat sekali..

Merapi : kau saja tidak bisa bagaimana aku??awan panas ini sungguh mengganggu dan tak henti-hentinya keluar dari badanku,rasanya tetap panas walaupun sudah banyak yang ku keluarkan..

Cuma ini yang bisa saya dengar dari percakapan gunung merapi, awan diatas,angin dan pepohonan sampai malam ini..aktifitas gunung merapi sangat tidak bisa diprediksi karena sang merapi juga bingung kenapa dia terus menerus mengeluarkan awan panas dan batuan,,

No comments:

Post a Comment