Daripada ketiduran di meja
karena nungguin print-print an tugas tinjauan desain, mending aku nulis sesuatu
sebelum semuanya terlambat (?).
Ada kata-kata yang harus aku
camkan sekarang di dalam pikiranku sendiri. Time is Sword. Waktu adalah pedang. Kalau aku bermain-main
dan menyia-nyiakan waktuku, bisa-bisa waktu itu akan membunuhku sendiri. Dan itulah
yang aku rasakan sekarang. Berkejar-kejaran dengan waktu. Tawar menawar dengan
waktu luang dan memohon-mohon agar dalam sehari terdapat lebih dari 24 jam. Pada
siapa?. Bukankah seharusnya itu kesalahanku sendiri karena tidak bisa
memanfaatkan waktu dengan baik?. Iya, memang. Atau memang dalam sehari
seharusnya ada 48 jam?.
Sudah 2 hari ini aku kurang
tidur (bahkan pernah 3 hari berturut-turut aku tidak tidur sama sekali),
syukurnya pagi ini aku masih ada waktu sekitar 3 jam untuk tidur sebelum kuliah
dimulai jam 8 pagi. Demi apa? Demi mengerjakan tugas yang aku tumpuk dan tak kunjung kukerjakan sejak
awal pertemuan. Bahkan tugas sketsa interiorku yang sudah kukerjakan lenyap di
ruang kelas setelah clipboard sketsa-sketsaku tertinggal dengan sialnya, yang
artinya aku harus membuat lagi dari awal.
Semester lalu aku juga sudah
mewanti-wanti diriku sendiri untuk tidak menunda-nunda untuk mengerjakan tugas.
Yah, tapi apa daya. Selalu ada saja alasan, atau mungkin alibi, agar tugas itu
bisa tertumpuk dengan manisnya di tabung gambarku.
Dan sepertinya pagi ini aku
sedang sial. Akibat tidak tidur pagi sejak seminggu yang lalu, nafasku terasa berat
dan sakit, entah itu karena hawa dingin malam atau kelelahan yang menjadi penyebabnya.
Sejak kuliah dengan ‘jam
begadang tinggi’, aku tidak lagi menegenal yang namnaya istilah malam. Ketika jam
menunjukan pukul 11 malam, itu masih
sangat sore bagiku untuk tidur, dan ketika sudah lewat jam 12 malam, itu sudah
terhitung dengan pagi. Dan akhirnya, sekarang am tubuhku hanya mengenal pagi,
siang dan sore. Pagi untuk tidur, siang kuliah dan sore foya-foya waktu(ada 2
tipe foya-foya: positif dan negatif. Positif: berdiskusi kritis. Negatif:
ngebacot dan jalanjalan sore), yang kebanyakan tidak untuk mengerjakan tugas. Tapi
paling tidak selama foya-foya waktu tadi untuk berdiskusi tentang budaya dan
hal-hal nowadays, tidak menjadi masalah.
Ada beberapa kata-kata yang pas
tentang memnafaatkan waktu dari teman-temanku:
“yang penting kita bergerak maju, jangan diam, kalo nggak ntar kita tergerus sama yang lainya”
Ya yang artinya, paling tidak
kita memanfaatkan waktu untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, meskpun itu
hanya sedikit, tapi yang penting kita membuat progress.
“Selama kamu melakukan hal-hal yang kamu senangi, itu artinya kamu tidak menyia-nyiakan waktumu”
Kadang quote di atas agak kontra
dengan apa yang sedang aku alami sekarang. Aku senang bermain gitar, mengambil
foto. Semua hal-hal itu aku senang, tapi itu membuatku mengesampingkan
tugas-tugasku. Dan jika aku mengingat
kata temanku itu, yang terbersit di pikiranku adalah “paling tidak kamu punya
waktu untuk menyenangkan dirimu sendiri”.
Karena print-print an tugasku
sudah selesai, maka sekian saja ..
No comments:
Post a Comment