kayaknya seminggu yang lalu..aku penasaran sama lambang keraton jogja. sering banget kita liat(apalagi di jogja) ,motor ato mobil yang dipasangi lambang ini. kayaknya,lambang ini mengandung makna yang dalam,hmmm(kritis banget). sayap unggas dikanan kirinya,huruf aksara jawa yang misterius ditengahnya, yang dimataku kayak huruf 'la' atau 'pa'. waw..lambang yang mewah.
gag lama ngubek-ngubek google,ketemu juga maknanya walopun nemunya di blog orang,haha!
mari kita cermati..
LAR utawa swiwine peksi garuda kang megar, minangka gegambaran agung lan wibawane praja sarta sang nata. Swiwi garuda megar, sanggite keagungan sarta kawibawane karaton –dalem sarta salira –dalem.Kanthi madhep, manteb, teteg, sawiji, greged, sengguh ora mingkuh anggone ngasata pusering nagari-dalem, cihnane panentrem, pangayem, pangayom.
Sayap burung Garuda yang mengepak lebar menggambarkan keagungan dan kewibawaan keraton (sebagai lembaga eksekutif, ) yang tegas, mantap, kuat, total , dinamis, optimis dan pantang menyerah, dalam membawa kemakmuran/kesejahteraan Negara-rakyat, sebuah sifat wajib seorang pemimpin, dan penentram, pelindung
Sawiji : Totalitas, Konsentrasi Tinggi, penuh penjiwaan
Greged : Dinamis, Penuh semangat tanpa kekerasan
Sengguh : Percaya diri namun rendah hati, optimis
Ora Mingkuh : Pantang mundur,
Ka. Aksara jawa Ha-Ba.
Aksara jawa mengku werdi hangadeg jejeg kanthi adeg-adeg kabudayan asli jati diri kapribaden bangsa sarta nagari pribadi. Tembung Ha-ba minangka cekakan asma-dalem Hamengku Buwana, kang werdine lenggah jumeneng-dalem kuwi pindhane priyagung kang mangku, mengku, lan mengkoni jagad saisine.
Aksara Jawa yang tertulis tegak menjadi simbol kebudayaan asli bangsa juga jati diri kepribadian bangsa dan Negara. Kata Ha – Ba merupakan singkatan dari nama Hamengku Buwono, yang bertahta dengan agung memangku, memimpin dan memelihara dunia ( Negara ) beserta isinya ( sumber daya alam dan manusia )
Da.AngkaJawa
Angka jawa, mratelakake urute lenggah jumeneng-dalem Ngarsa Dalem ingkang sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana ing kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Miturut jaman kalakone kanthi hangadeg jejeg alelambaran jati-diri.
Angka Jawa, menjelaskan urutan Sultan Hamengku Buwono yang sedang atau pernah bertahta di Yogyakarta.
Ta.Kembang Padma
Kembang padma utawa kembang Terate kang awujud wit sarta gagang lan kembange urip rumambat kemambang ana sadhuwure banyu. Lire pinter nglenggahake laras karo papan sarta wektu jumenenge .
Bungan Padma ( Teratai ) berwujud tumbuhan dengan tangkai dan bunganya, hidup merambat, mengapung di atas air. Mempunyai arti memiliki kecerdasan/kebijakan dalam memposisikan diri pada tempat dan waktu dengan benar
Sa.sulur
Sulur sanggite tetuwuhan kang uripe mrambat. Kang werdine kuncara lan adiluhunge kabudayan bangsa nusantara kang tansah lestari maju lan ngrembaka migunani tumrap bangsa lan manungsane kang arupa-rupa.
Tumbuhan Sulur yang hidup merambat, melambangkan kejayaan dan kemuliaan kebudayaan bangsa nusantara yang lestari berkembang dan bermanfaat bagi bangsa dan rakyat yang beraneka ragam
artinya sih nggak tau bener apa gag, tapi intinya yaa gitulah..gag begitu mudeng bahasa Jawa yang krama (paraaaaah), jadii,kagak bisa mbenerin kalo ternyata salah,,
yang lain..
Makna Lambang :
1. Perbandingan ukuran 18 : 25 , untuk memperingati tahun permulaan perjuangan Pangeran Diponegoro di Yogyakarta (tahun 1825)
2. Warna Hitam : Simbol Keabadian
* Warna Kuning dan Keemasan : Simbol Keluhuran
* Warna Putih : Simbol Kesucian
* Warna Merah : Simbol Keberanian
* Warna Hijau : Simbol Kemakmuran
3. Mangayu Hayuning Bawono : Cita-cita untuk menyempurnakan masyarakat
4. Bintang Emas : Cita-cita kesejahteraan yang dapat dicapai dengan usaha dibidang kemakmuran
* Padi dan kapas: Jalan yang ditempuh dalam usaha kemakmuran pangan dan sandang
5. Perisai : Lambang Pertahanan
6. Tugu : Ciri khas Kota Yogyakarta
7. Dua sayap : Lambang kekuatan yang harus seimbang
8. Gunungan : Lambang kebudayaan
* Beringin Kurung : Lambang Kerakyatan
* Banteng : Lambang semangat keberanian
* Keris : Lambang perjuangan
9. Terdapat dua sengkala
*
Gunaning Keris Anggatra Kota Praja : Tahun 1953 merupakan tahun permulaan pemakaian Lambang Kota Yogyakarta
*
Warna Hasta Samadyaning Kotapraja : Tahun 1884
FLORA DAN FAUNA IDENTITAS KOTA YOGYAKARTA
Dalam rangka menumbuhkan menjadi kebanggaan dan maskot daerah telah ditetapkan pohon Kelapa Gading (Cocos Nuciferal vv.Gading) dan Burung Tekukur (Streptoplia Chinensis Tigrina) sebagai flora dan fauna identitas Kota Yogyakarta
Keberadaan pohon Kelapa Gading begitu melekat pada kehidupan masyarakat Yogyakarta, karena dikenal sebagai tanaman raja serta mempunyai nilai filosofis dan budaya yang sangat tinggi, sebagai kelengkapan pada upacara tradisional/religius, mempunyai makna simbolis dan berguna sebagai obat tradisional.
Burung tekukur dengan suara merdu dan sosok tubuh yang indah mampu memberikan suasana kedamaian bagi yang mendengar, menjadi kesayangan para pangeran dilingkungan kraton. Dengan mendengar suara burung tekukur diharapkan orang akan terikat kepada Kota Yogyakarta.
semoga benerlah,kalo salah pasti dibeneriiin..
diatas disebutin makna-makna warnanya,,aku bingung,kira-kira warnanya itu dimana?gunungan?perisai?malah jadi bingung sendiri @_@..
No comments:
Post a Comment